Adaptasi
Setelah kepergian Ibu, keluarga yang ditinggalkan harus tetap menjalankan hidup dengan baik. Begitupun dengan aku, bagaikan kehilangan satu lengan pada tubuh ini aku harus bangkit dan berdiri diatas kaki aku sendiri untuk melewati hari demi hari.
Kami bertiga sekarang bergantian menjaga Ayah, Ayah masih terus kontrol kedokter dan menjalani terapi untuk penyakitnya. Setiap weekend kami selalu mengunjugi makam Ibu, berdoa untuknya, dan agar kami tak lupa bahwa Ibu masih tetap bersama kami selamanya. Kami saling support satu sama lain, lebih terbuka, dan lebih peka dengan keadaan sekitar kami. Apabila kami selisih paham, salah satu dari kami mengingatkan kondisi kami yang sudah berbeda.
Perubahan yang terjadi saat ini juga mengubah diri ini, gak ada lagi sosok seorang Retha yang lembek dan menye-menye. Gak ada lagi sosok Retha yang baper karna omongan orang, gak ada lagi sosok Retha yang mudah menangis karna hal sepele.
Sosok Retha sekarang ini lebih kuat dari sebelumnya, gak mau lagi mikirin apa kata orang, terserah mereka semua melihat diri ini dengan pandangan kasihan atau menyedihkan. Sosok Retha yang lebih fokus pada masa depan dan keluarga. Sosok Retha yang lebih berani untuk speak up dan action selama itu benar.
Seperti yang sudah aku tulis di blog sebelumnya Apa Kabar ??? akan ada hal baik yang datang tepat pada waktunya dan aku percaya Allah akan kirim so many reasons to smile that make me forget all the hurt I've ever felt and the next time I cry, may they be tears of Joy ❤

Comments
Post a Comment